Daya Tarik Dieng selain Candi, Kawah dan keindahan pesona sunrisenya adalah keberadaan beberapa telaga-telaga disekitar wilayah ini. Beberapa Daftar Telaga yang ada di sekitar dieng, diantaranya:

Telaga Warna Dieng
Sesuai namanya, telaga ini memiliki keunikan pada warna permukaannya yang beraneka ragam dan berubah-ubah setiap waktu. Kadang berwarna Hijau, Biru, Biru keputihan, Coklat dan sebagainya. letaknya disebelah Tenggara Bagian wilayah Dieng, Masuk wilayah Administratif Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah Indonesia.

TELAGA PENGILON
Telaga Pengilon Berada di sebelah Telaga Warna hanya berbatas pematang yang tak terlalu lebar, meski begitu kedua telaga tersebut memiliki perbedaan yang cukup mencolok pada karakter Permukaan airnya. Telaga Warna cenderung berwarna Pekat dengan warna-warnanya yang khas, sementara Telaga Pengilon memiliki permukaan air yang jernih seperti Pengilon (cermin) .

TELAGA MERDADA
Lokasi Telaga Merdada berada di Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten banjarnegara. Selain sebagai tempat wisata, Telaga Merdada merupakan sumber air utama untuk pengairan Ladang penduduk disekitarnya. Selain itu, Telaga ini juga sering digunakan sebagai tempat Pemancingan.

TELAGA DRINGO
Telaga Dringo kurang lebih berjarak 4 km dari kawasan Dataran Tinggi Dieng, berdekatan dengan Kawah Candradimuka. Berhubung tidak ada kendaraan umum menuju tempat ini, Para wisatawan bisa menggunakan Jasa ojek untuk mencapainya

Nama Telaga Dringo di ambil dari jenis tanaman Dringo yang banyak tumbuh di sekitar Telaga. Para wisatawan punya julukan unik untuk telaga yang satu ini, yaitu Ranukumbolo KW 2

TELAGA CEBONG
Telaga Cebong berada di Kaki Bukit Sikunir, tepatnya di Desa Sembungan, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Di tepi telaga ini terdapat lapangan yang biasa digunakan untuk Camping bagi para Wisatawan yang hendak melihat Sunrise di Bukit Sikunir

TELAGA MENJER
Telaga Menjer merupakan telaga Terluas di Kabupaten Wonosobo. Lokasi tepatnya berada di Desa Maron, kecamatan Garung Kabupaten Wonosobo. Konon, Telaga ini dulunya adalah bekas letusan Vulkanik dari gunung Pakuwaja yang kemudian tergenangi air sehingga menjadi Telaga.